ANGGOTA UNIT INTEL KODIM 0726/SKH IKUTI LATIHAN TEHNIS


Dalam rangka meningkatkan profesionalisme aparat intelijen yang  dapat melaksanakan deteksi dini dan cegah dini terhadap setiap kemungkinan ancaman. Kodim 0726 Sukoharjo melaksanakan kegiatan Latihan Tehnis Unit Intelijen TA. 2012 selama tiga hari di Aula Makodim 0726 Sukoharjo. Kegiatan Latihan Tehnis Unit  Intelijen di buka Dandim 0726 Sukoharjo yang di wakili Kasdim Mayor Arh Sugeng pada hari Jum’at tanggal 8 Juni 2012.

Dandim 0726 Sukoharjo dalam amanatnya  mengharapkan melalui Latihan ini agar dijadikan bekal dalam menambah pengetahuan dan wawasan dalam melaksanakan tugas di lapangan, mengingat situasi dan kondisi lingkungan saat ini berkembang secara dinamis dan sangat berpengaruh terhadap stabilitas keamanan nasional khususnya di wilayah Kab. Sukoharjo. Terkait hal tersebut diatas dihadapkan dengan tuntutan tugas dan fungsi intelijen dalam melaksanakan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan diwilayah, akan mengalami kesulitan apabila tidak melaksanakan koordinasi dengan aparat atau instansi lain maupun tokoh-tokoh masyarakat setempat. Pembentukan jaring dan informan di wilayah masing-masing sangat di butuhkan, sehingga informasi-informasi penting bisa segera kita dapatkan untuk membuat prediksi dan tindakan antisipasi.  Seluruh aparat intelijen di tuntut untuk meningkatkan profesionalisme di bidang intelijen dengan memiliki tekad dan motivasi serta tanggungjawab yang kuat dalam melaksanakan tugas.  Senantiasa bertindak lebih cepat, tepat, akurat, benar dan kreatif dalam menanggapi setiap Informasi yang didapat. Adakan pendekatan kepada para tokoh, pemerintah, organisasi masyarakat dan lembaga lainnya untuk mendapatkan informasi yang akurat. Tingkatkan kinerja satuan intelijen dengan menumbuhkan kesatuan dan kesamaan persepsi  setiap personel intelijen  dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Pada dasarnya setiap prajurit dalam kapasitasnya sebagai aparat Kowil, dalam kegiatan atau tugasnya sehari-hari selalu melakukan tindakan intelijen, yaitu proses sederhana yang dilakukan untuk mengantisipasi setiap permasalahan yang dihadapinya. Dengan demikian sebenarnya setiap prajurit telah memiliki potensi naluri intelijen, walaupun dalam kadar yang berbeda, perlu diakui dan disadari bahwa tinggi rendahnya kadar kepekaan naluri intelijen berpengaruh terhadap suksesnya pelaksanaan tugas. Personel intelijen adalah pilar utama yang akan menjadi tumpuan satuan dalam upaya meningkatkan kemampuan deteksi dini dan cegah dini. Oleh karenanya tanamkanlah kesadaran, bahwa intelijen tidak mentolerir terjadinya suatu peristiwa yang mengancam keutuhan NKRI, sekecil dan sesederhana apapun bentuknya. Karena itu tindakan pencegahan harus diutamakan dan menjadi hal yang pertama sebelum menanggulangi masalah.