PEMBINAAN PENINGKATAN SDM ORMAS DAN LSM SE-KA, SUKOHARJO

Kamis (12/7) Wakil Bupati sukoharjo Drs Haryanto MM membuka diskusi pembinaan peningkatan sumberdaya manusia ormas dan LSM yang diselenggarakan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Sukoharjo  yang diikuti + 90 orang,  di RM Embun pagi Sukoharjo
Hadir dalam acara tersebut Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kab. Sukoharjo, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Sukoharjo  Drs.EDY SOERYANTA, M.H, Ketua Forum Komunikasi LSM Sukoharjo Bp. Nursito SH, Perwakilan dari Ormas dan LSM Se Kab. Sukoharjo
Wakil Bupati sukoharjo Drs Haryanto MM dalam sambutannya saat membuka diskusi pembinaan peningkatan sumberdaya manusia ormas dan LSM  meminta semua LSM dan Ormas yang ada di Kab. Sukoharjo untuk berperan aktif  dalam membangun Kab. Sukoharjo sesuai dengan visi dan misi Bupati Sukoharjo yaitu sejahtera, maju bermartabat, dan didukung pemerintahan yang profesional sehingga terwujud SUKOHARJO  MAKMUR sesuai dengan Slogan Kab. Sukoharjo “. Dengan pesatnya perkembngan LSM  di Kab. Sukoharjo merupakan dampak dari era demokrasi yang berkembang dimasyarakat dengan adanya jaminan kebebasan mengeluarkan pendapat yang telah di atur dalam Undang-Undang,   akan tetapi perlu diingit penyampaiannya harus sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.    Diharapkan LSM/Ormas  yang ada di Kab. Sukoharjo semuanya sudah terdaftar di Kantor Kesbangpol Sukoharjo untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,  dan aktifitasnya harus tetap tunduk pada UU yang berlaku,  LSM/Ormas  baik yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar dilarang melakukan kegiatan penyelidikan/intelijen yang merupakan tugas dan wewenang aparat negara  hal ini tertuang dalam surat kawat Gubernur Jateng Cq. Kepala Kesbangpol dan Linmas Prov. Jateng tanggal 8 Mei 2012 Nomor : 220/1806.   Dengan adanya surat tersebut diharapkan kepada LSM/Ormas menyadari dari tugas dan fungsinya sebagai  lembaga independen yang dapat membantu kerja pemerintah daerah  sehingga antara LSM/Ormas dengan pemerintah terjalin hubungan yang haromonis guna menjaga kondusifitas daerah. 
 
Bp. Nursito, SH, MH (Ketua Forum Komunikasi LSM Sukoharjo)  dengan judul “ Refleksi Bangsa”  inti yang disampaikan:  Bahwa negara miskin tidak di tergantung kepada umur dari suatu negara dan sumber daya alam saja akan tetapi yang paling penting adalah sumber daya manusianya,  untuk menunjang hal tersebur ada prinsip dasar kehidupan  yang harus dipatuhi antara lain : Etika sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran dan integritas, Bertanggung jawab, Hormat pada aturan dan hukum masyarakat, Hormat pada hak orang/warga lain, Cinta pada pekerjaan, Berusaha keras untuk menabung dan investasi, Mau bekerja keras, Tepat waktu.
 
Bp. AKP. Miko Indrayana, SIK (Kasat Intelkam Polres Sukoharjo) dengan judul  “ Peran Ormas dan LSM Dalam Menciptakan dan Menjaga Situasi Kamtibmas Daerah” inti yang disampaikan : Ormas/LSM adalah bagian dari “ Sosial Political Governance “ (Tata kelola Sosial Politik) dari, oleh dan untuk masyarakat guna memantapkan masyarakat madani (Civil Society),  pemberdayaan Ormas/LSM sebagai social Kapital bagi pembangunan,  hubungan yang demokratis antara negara/pemerintah dan masyarakat  dapat tumbuh  lewat perkembangan Ormas/LSM  yang sehat dan kredibel,  perlu keseimbangan antara kebebasan individu dengan kebutuhan perlindungan kepentingan publik, regulasi tidak semata-mata lagi dilakukan  oleh pemerintah tetapi bersam-sama dengan Ormas/LSM.


Kasdim 0726 Sukoharjo Mayor Arh Sugeng mewakili Dandim 0726/Sukoharjo sebagai narasumber dalam acara pembinaan peningkatan sumber daya manusia Ormas dan LSM Kab. Sukoharjo mengusung thema “Peningkatan SDM Ormas & LSM dalam bingkai  nasionalisme  dan karakter bangsa “  adalah :
a.     Untuk menyatukan semua perbedaan yg dimiliki setiap suku bangsa, ras & agama di indonesia tidak berarti perlu dilakukan penyeragaman,  apalagi penyeragaman  dengan cara koersif menggunakan nilai-nilai mayoritas patokan, tetapi cukup dengan melalui toleransi  dan tidak boleh ada hegemoni mayoritas. 
b.         Pada prinsipnya adalah cukup saling menghormati “bila yg kecil tahu diri, yang besar pasti mau mengerti”  dan pemersatu itu semua adalah Pancasila, UU 1945 dan Bhinneka  Tunggal Ika. 
c.      Berkaitan dengan melunturnya rasa nasionalisme pada masyarakat dapat dilihat secara kasat mata, beberapa indikator yang ada dan berkembang dalam masyarakat antara lain  ingin memisahkan diri dari NKRI, menonjolkan kepentingan kelompok/golongan dan kepentingan bangsa dan negara di kesampingkan, primordialisme (putra daerah).  
d.    Pudarnya azas pemersatu  wilayah nusantara (persatuan), penggunaan. kekerasan & memaksakan  kehendak  mayoritas melawan  minoritas, tidak cinta budaya sendiri/luntur, tidak menghormati  kepada  simbol–simbol negara,  lunturnya semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa, tidak ada rasa hormat & bangga kepada bapak bangsa  (founding father), maraknya  aksi demonstrasi anarkhis, maraknya tawuran antar mahasiswa, pelajar SMA dan SMP serta semakin marak budaya korupsi.  
e.    Untuk mengatasi hal itu, TNI meminta seluruh komponen masyarakat ormas & LSM diharapkan berperan terhadap solusi atas fenomena negatif yang saat ini sering kita saksikan, misalnya tawuran, kekerasan di sekolah (bullying), narkoba, dan perilaku buruk lainnya.   
f.        Ormas, LSM generasi muda & seluruh element masyarakat diharapkan  menjadi pilar utama dalam meningkatkan  rasa nasionalisme & karakter bangsa dalam bingkai keaneka ragaman, sesuai dengan  identitas bangsa yaitu : “Bhinneka Tunggal Ika”
g.    Lembaga swadaya masyarakat  & ormas dalam melaksanakan perannya harus dalam rangka  upaya membantu tugas-tugas pemerintah dalam membangun bangsa/negara & bermuara kepada kepentingan nasional agar tujuan dan cita-cita negara dapat tercapai.