LATIHAN KEPEMIMPINAN DASAR ORGANISASI (LKDO) SMK N 2 Sukoharjo


Sebanyak 131 orang siswa mengikuti Latihan Kepemimpinan Dasar Organisasi (LKDO) selama tiga hari 12 s/d 14 Nopember 2012 bertempat di Aula SMK Negeri 2 Sukoharjo.
Kegiatan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kwalitas dan potensi peserta didik dalam wadah kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) agar siswa SMK Negeri 2 Sukoharjo menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Bp. Kiswadi, S.Pd Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dalam penjelasannya mengatakan banyak materi yang di berikan dalam pelatihan ini antara lain Teknik kepemimpinan yang di sampaikan oleh kepala sekolah SMK Negeri 2 Sukoharjo Bp. Sugiyarno ST. M.Pd, Pengembangan OSIS dan organisasi oleh Bp. Kiswadi, S.Pd Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, P3K oleh PMI (Palang Merah Indonesia), kepemimpinan dan Wawasan kebangsaan oleh Kodim 0726 Skh yang di sampaikan oleh Mayor Arh Tjatur  Supriyono, S.Si, M.Sc, Kamtibmas oleh Polres Sukoharjo, Narkoba oleh BNK Sukoharjo, dan kerohanian.
Mayor Arh Tjatur  Supriono dalam materinya mengatakan masalah kepemimpinan merupakan masalah yang sangat penting bagi kita, baik pada masa lalu, sekarang maupun pada masa yang akan datang, karena kepemimpinanlah yang akan membawa bangsa dan negara kita kearah pencapaian tujuan perjuangan. Kapan dan bagaimana tujuan perjuangan itu dapat dicapai, akan banyak tergantung pada sifat, bentuk dan kualitas kepemimpinan yang ada. Perlu disadari bahwa masalah kepemimpinan merupakan masalah yang sangat rumit dan peka, karena kepemimpinan selalu berhubungan dengan masalah manusia. Kepemimpinan memang dapat dipelajari dari buku, melalui pendidikan formal dan non formal ataupun melalui kursus dan seminar. Tetapi seseorang tidak akan dapat menjadi pemimpin hanya dengan membaca buku atau mengikuti pendidikan, kursus dan seminar, karena kepemimpinan merupakan produk dari sifat perangai, watak dan bakat seseorang yang telah dimantapkan dalam proses pengaruh timbal balik dengan lingkungannya.

Azas Kepemimpinan .

Kepemimpinan yang baik membangkitkan ketaatan yang ihklas terhadap kepemimpinan yang didasarkan atas sifat-sifat dan azas-azas pemimpin senantiasa akan berhasil baik.

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang merupakan ledakan semangat dan tekad untuk merdeka, ditandai dengan tampilnya para pemimpin perjuangan dari berbagai strata masyarakat pada saat itu, yang masing-masing bersatu dengan pribadinya yang diwarnai sifat kebhinekaan, serta diikat oleh rasa persatuan dengan sasaran yang bulat untuk mencapai Indonesia Merdeka.     Banyak pemimpin tampil di depan antara lain dalam kehidupan organisasi yang kemudian berkembang sampai sekarang ini. Diantaranya ialah Almarhum Panglima Besar  Jenderal Soedirman. 

Sifat - sifat yang harus dimiliki bagi seorang pemimpin adalah sebagai berikut :
a.  Taqwa, ialah beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat kepada-Nya.
b.  Ing Ngarso  Sung Tulodo, yaitu memberi suri tauladan dihadapan anak buahnya.
c.  Ing Madya Mangun Karsa, yaitu ikut bergiat serta menggugah semangat di tengah anak buah.
d.  Tut Wuri Handayani, yaitu mempengaruhi dan memberi dorongan kepada anak buah.
e.  Waspada Purba Wisesa, yaitu selalu waspada mengawasi serta sanggup memberi koreksi kepada anak buah.
f.   Ambeg Parama Arta, yaitu dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.
g.  Prasaja, yaitu tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan.
h. Satya, yaitu sikap loyal yang timbal balik dari atas terhadap bawahan dan bawahan terhadap atasan dan ke samping.
i. Gemi Nastiti, yaitu kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan.
j.  Belaka, yaitu kemauan, kecerdasan dan keberanian untuk mempertanggung-jawabkan tindakan-tindakannya.
k.  Legawa, yaitu kemauan, kerelaan dan keihlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukannya kepada generasi berikutnya.

Selain itu kepemimpinan tidak dapat “diciptakan”, tetapi dapat “ditimbulkan”. Oleh karena itu tidak mudah untuk menjadi pemimpin yang sejati. Kepemimpinan adalah seni dan kecakapan dalam mempengaruhi dan membimbing orang bawahan, sehingga dari pihak yang dipimpin timbul kemauan, kepercayaan, hormat dan ketaatan yang diperlukan dalam penunaian tugas-tugas yang dipikulkan padanya, Kepemimpinan itu selalu tidak akan terlepas dan bahkan akan merupakan pencerminan kepribadian atau identitas seorang pemimpin, karena baik buruknya suatu tujuan dan cara-cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan itu dapat terlihat dari kepribadian pemimpin itu. Kepribadian yang baik merupakan faktor yang paling utama bagi pembentukan kepemimpinan yang baik, sebaliknya kepemimpinan yang tidak baik merupakan pencerminan kepribadian yang tidak baik pula. Hal itu antara lain telah diteladankan oleh Almarhum Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman dan Almarhum Jenderal Oerip Soemohardjo dan pemimpin-pemimpin yang lain.  Kepemimpinan mempunyai kaitan yang sangat erat, karena “Kepemimpinan” adalah cara-cara yang dapat membangkitkan perhatian dan semangat pihak bawahan untuk mencapai tujuan bersama dengan berhasil dan berdaya guna, sedangkan “Komando” adalah pelaksanaan wewenang atas bawahannya.