KODIM 0726 SUKOHARJO BERSHOLAWAT



Dalam rangka memperingati tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1436 dan memperingati hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Kodim 0726 Sukoharjo melaksanakan pengajian Akbar ‘’Kodim 0726 Sukoharjo Bersholawat’’ bersama Habib Sholeh bin Muhammad Al-Jufri di halaman Makodim Senin (27/10). Pengajian ini dihadiri Muspida Kabupaten Sukoharjo, Tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok pengajian dan masyarakat serta para jamaah pengajian dengan jumlah
± 2000 jamaah.

Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Riyanto, S.I.P memberikan sambutan yang pada intinya mengucapkan terima kasih atas kehadiran jamaah semuanya, Kita patut berterima kasih kepada para tokoh pemuda yang pada tahun 1928 telah mampu menggagas dan mewujudkan ide-ide kebangsaan yang terangkum sangat indah dalam naskah Sumpah Pemuda. Kita juga patut memanjatkan do’a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar para pahlawan bangsa yang menjadi deklarator Sumpah Pemuda mendapatkan tempat yang layak disisiNya sesuai dengan amal baktinya terhadap bangsa dan negara. Setiap kali kita memperingati Hari Sumpah Pemuda, maka yang terbayangkan adalah heroisme tanpa kenal lelah dari para pemuda kita untuk mendeklarasikan gagasan perjuangan dan mewujudkan ide cemerlangnya tentang Negara Indonesia, tentang tekad bulatnya untuk mewujudkan satu bangsa, satu tanah air dan menjunjung bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia. Saat ini Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang memiliki potensi akan menjadi arena persaingan kepentingan nasional berbagai negara. Untuk itu diperlukan langkah antisipasi dan persiapan yang matang agar bangsa Indonesia mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan NKRI. Generasi muda sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga suatu keselamatan bangsa dan negara.  untuk itu pemuda penerus perjuangan bangsa harus membekali diri dengan ilmu agama, keahlian, dan keterampilan sesuai bidangnya. berwawasan luas, berpengalaman untuk membentuk karakter dan berwawasan kebangsaan sehingga mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Habib Sholeh bin Muhammad Al-Jufri dalam tausiyahnya mengatakan Pembangunan Bangsa Indonesia tidak akan maksimal tanpa dukungan dan kerjasama yang baik antara pemerinah, aparat negara , ulama dan masyarakat. Ulama memiliki peran penting dalam membangun mental spiritual umat, pejabat dan pemerintah merupakan pemimpin yang harus mempertanggungjawabkan amanahnya di hadapan Allah SWT, Revolusi mental yang di canangkan Bapak Presiden Joko Widodo, jelas bahwa kegagalan gerakan reformasi dalam membawa perubahan yang signifikan bagi kemajuan Indonesia disebabkan karena gerakan itu belum menyentuh aspek yang mendasar, yaitu sikap mental yang di landasi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dari manusianya sendiri. Sebagai contoh upaya pemberantasan korupsi tidak akan bisa dituntaskan hanya dengan mengandalkan institusi KPK atau lembaga-lembaga penegakan hukum yang sudah ada (kejaksaan, kehakiman, atau kepolisian). Untuk bisa berhasil, pemberantasan korupsi itu juga harus diperjuangkan dalam perspektif strategi Dawah sebagai jembatan masyarakat Indonesia masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.