PRESIDEN JOKOWI SERAHKAN HAND TRAKTOR DIBAWAH GUYURAN HUJAN



Setelah tertunda beberapa kali Presiden Joko Widodo akhirnya menepati janjinya untuk datang ke Sukoharjo, meski hanya setengah jam, namun kedatangan Presiden berserta Iriani Jokowi, Sabtu (31/1) sore kemarin cukup mengobati rasa penasaran warga Sukoharjo.
Bahkan hujan yang turun sejak siang pun tak membuat warga beranjak dari lokasi tanam padi. Jokowi tiba di hamparan sawah Sonorejo, Sukoharjo sekitar pukul 15.50, disambut oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo,  Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman,  Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, Muspida Kabupaten Sukoharjo dan sejumlah pejabat. Dibawah guyuran hujan, tanpa panggung, tanpa tenda peneduh, secara singkat Presiden Jokowi memberikan bantuan sejumlah alat pertanian untuk seluruh petani se Jawa Tengah. “Bantuan ini tidak gratis, bukan suruh bayar tapi harus ada target panen, minimal 2 juta ton, saya ulangi 2 juta ton. Saya minta para petani sebagai ujung tombaknya menuju swasembada beras pada tiga tahun ke depan," kata Presiden Jokowi.  Saya akan awasi, rumah saya Solo jadi dekat bisa mengawasi terus. Kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, besuk tidak akan saya beri bantuan lagi,” tandas Jokowi . Setelah beras, ke depan juga komuditas pertanian lainnya seperti kedelai dan jagung. Jika Jateng berhasil pemerintah akan memberikan bantuan lagi kepada para petani," kata Presiden. Menurut Presiden, Pemerintah tidak mau mendengar lagi keluhan para petani yang menyatakan pupuknya terlambat. Jika masih terjadi keterlambatan, kata Jokowi, pengelola pendistribusian bisa dicopot. Presiden tidak mau lagi mendengar keluhan petani bahwa pupuknya terlambat. "Kami malu saat bertemu dengan Presiden Vietnam, kapan Indonesia minta impor beras lagi. Kita tiga tahun ke depan gantian yang impor beras ke negara lain," kata Jokowi menegaskan.