Rabu (7/10), Komandan Kodim 0726/Sukoharjo
Letkol inf Riyanto S.I.P dan Kapolres Sukoharjo AKBP Andi Rifai, SIK,
MH. sebagai pemberi materi dalam pelaksanaan acara Peningkatan
Wawasan Kebangsaan di gedung Pendopo Graha Satya Praja Sekda Kab.
Sukoharjo Jl. Jend Soedirman Kec. Bendosari Kab. Sukoharjo.
Pelaksanaan Peningkatan Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Kab. Sukoharjo tersebut melibatkan seluruh tokoh Agama, masyarakat dan Generasi Muda Kab. Sukoharjo.
Kegiatan tersebut diketuai oleh Gunawan Wibisono S.Sos serta mengundang
Muspida Kab. Sukoharjo dengan peserta ± 400 orang, hadir juga PJ
Bupati Sukoharjo H. Drs Agus Santosa, Ketua DPRD Kab Sukoharjo Nurjayanto,
SP dan Kepala pengadilan Sukoharjo.
Sebelum acara dimulai terlebih dahulu disampaikan pembukaan dan dilanjutkan prakata dari ketua panitia yang isinya Anggaran pendapatan belanja daerah APBD Kab. Sukoharjo Th 2015 dan Program kerja kantor kesatuan bangsa dan politik Kab. Sukoharjo Th 2015, dalam sambutanya juga menyampaikan maksud dan tujuan penyelenggaraan diadakannya acara peningkatan wawadan kebangsaan yaitu maksud untuk persatuan dan kesatuan serta rasa cinta tanah air bangsa dan Negara dan rela berkorban demi bangsa dan negaranya serta bertujuan menumbuh kembangkan kesadaran Masyarakat akan kebinikhaan Bangsa dan berwawasan kebangsaan tentang nilai nilai pancasila dan bangsa Indonesia sebagai bangsa persatuan kecintaan kepada budaya Bangsa.
Sebelum acara dimulai terlebih dahulu disampaikan pembukaan dan dilanjutkan prakata dari ketua panitia yang isinya Anggaran pendapatan belanja daerah APBD Kab. Sukoharjo Th 2015 dan Program kerja kantor kesatuan bangsa dan politik Kab. Sukoharjo Th 2015, dalam sambutanya juga menyampaikan maksud dan tujuan penyelenggaraan diadakannya acara peningkatan wawadan kebangsaan yaitu maksud untuk persatuan dan kesatuan serta rasa cinta tanah air bangsa dan Negara dan rela berkorban demi bangsa dan negaranya serta bertujuan menumbuh kembangkan kesadaran Masyarakat akan kebinikhaan Bangsa dan berwawasan kebangsaan tentang nilai nilai pancasila dan bangsa Indonesia sebagai bangsa persatuan kecintaan kepada budaya Bangsa.
Acara demi acara berjalan dengan lancar dan tiba pada acara pemberian materi
oleh Kapolres Sukoharjo AKBP Andi Rifai, SIK, MH. yang intinya : Kemerdekaan ini
merupakan perjuangan bangsa Indonesia sendiri dan bukan pemberian dari negara
lain, kita berjuang atas kesadaran sendiri, bahkan dalam memperjuangkan
kemerdekaan mau mengorbankan jiwa raga demi kemerdekaan RI dan bukan dibayar
seperti sekarang ini apapun harus ada imbalannya, untuk saat ini rasa
nasionalisme memang sudah berkurang, beda dengan pada jaman dulu dari anak
sekolah, petani semua hafal, presiden, menteri semua hafal, dan imposible. Kita
ini dapat melanjutkan pembangunan tanpa ada rasa nasionalisme, pada saat ini
banyak orang pinter yang sekolah diluar nageri dan bekerja disana akan tetapi
disuruh kembali ke negara sendiri untuk membangun tidak mau, bahkan
menjelek-jelekan negara sendiri, dan menganggap fasilitas adalah segala-galanya
sehingga lupa rasa Nasionalisme, bahkan ada sekolah-sekolah yang upacara
dianggap musrik.
Yang terjadi saat ini adalah disintegrasi
bangsa, seperti kejadian komunal yang belum lama ini contoh di sampit, ambon
yang mengatas namakan paham tertentu, negara kita mempunyai budaya yang luar
biasa contohnya gotong-royong dan toleransi yang filternya adalah Pancasila,
yang terjadi kasus terbaru adalah Salim Kancil dan Tosan yang memperjuangkan
kebenaran tetapi diculik dipukuli dilempari batu dengan brutal, memang
kejahatan dijaman sekarang tidak seperti dulu, paling hanya berandal jalanan.
Tentu saja kejadian-kejadian itu kita tanggapi dengan serius dan tetap
Pancasila kita jadikan dasar negara kita, dan kita harus bertanggung jawab
terhadap anak-anak sebagai kader kedepan untuk meneruskan dalam pengamalan
Pancasila, kalau nilai-nilai pancasila tidak ada dalamnya pasti negara
akan hancur, banyak negara yang tidak mau negara kita menjadi maju, dan mereka
tahu kelemahan kita yaitu keaneragaman yang dapat dijadikan sebagai sumber konflik,
banyak anggaran terbuang untuk meredam konflik yang seharusnya untuk
pembangunan, kita seperti ini memang ada negara yang menginginkan, dan beberapa
puluh tahun kedepan dunia akan krisis energi, maka dari itu banyak negara lain
yang ingin menguasai sumber-sumber energi kita.
Setelah panjang lebar Kapolres menyampaikan materi, kemudian berganti dengan
Komandan Kodim 0726/Skh Letkol Inf Riyanto, S.I.P yang intinya : Wasbang
adalah Sudut pandang atau cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang
atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati dirinya sebagai suatu bangsa,
juga dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup
bangsanya. Bagaimana kita cara memandang? Kita harus kokoh dan saling bantu
antar sesama, dan wawasan kebangsaan adalah bentuk loyalitas warga kepada
negaranya, seperti yang diatur dalam UUD 45 yang salah satu isinya memajukan
kesejahteraan umum dan itu adalah tujuan kedepan kita bersama, Pandangan untuk
jauh kedepan ini harus menjadi tujuan, kalau tidak seperti itu inilah bentuk
yang loyal kepada tujuan negara untuk kepentingan perorangan, kelompok, supaya
dikesampingkan, bukan hanya itu saja, banyak hal dari sisi agama dan memang
betul hak agama merupakan hak perorangan hak kelompok tapi tujuan negara harus
tetap diikuti dan UUD 45, Pancasila semua itu sudah harga mati tidak usah
dikomentari lagi kalau masalah agama mari kita pertebal keimanan sesuai dengan
kepercayaan masing masing tidak usah urusan orang lain kita urusi yang akhirnya
tidak sampai kepada tujuannya.
Kita lihat sejarah bagaimana wawasan kebangsaan
kita, mungkin sudah belajar banyak selama 350 tahun kita dijajah, kemudian kita
lihat lagi 20 Mei tahun 1908 muncul pergerakan Nasional dan muncul lagi
pergerakan 28 Oktober th 1928 makin maju perjuangan kita, kemudian muncul
lagi 17 Agustus 1945
yang berarti 17 tahun berikutnya, yang bisa membuahkan hasil kemerdekaan,
perjuangan 350 tahun ternyata tidak ada artinya tidak ada hasilnya, yang
mempunyai makna bahwa berjuang itu memerlukan konsep.
Ini menjadikan pelajaran yang luar biasa, kalau kita masih mengkoreksi lagi
persatuan kesatuan pancasila UUD 45 sudah berarti kita mundur jauh,
harusnya sekarang untuk melangkah tidak memerlukan waktu yang panjang, 350
tahun, 20 tahun, 17 tahun perubahan signifikan dan seharusnya waktu yang pendek
kita tinggal lepas landas, Sejarah tidak bohong kalaupun dibelok-belokan
sedikit, itulah kepentingan. Kita harus berupaya bagaimana sejarah menjadi
suatu pelajaran yang sangat berharga yang tidak harus kita alami tetapi ini
sudah terjadi, Mari kita belajar dari sejarah itu. Ternyata untuk maju dengan
pesat kita harus bersatu, satu tujuan tidak boleh kita masing-masing dan ini
adalah hal yang mendasar.
Wawasan kebangsaan ini adalah bagaimana penghargaan kita kepada harkat dan martabat manusia ini. Kita semua makhluk Tuhan harus kita sepakati, kemudian punya tekad yang kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak usah kita komentari lagi, kita cinta tanah air bangsa kita berdemokrasi berkedaulatan rakyat walaupun kadang-kadang agak Kebablasan itu harus terus kita jaga kesetiakawanan sehinggs tercapai masyarakat adil makmur ini merupakan tujuan yang ingin kita capai.
Wawasan kebangsaan ini adalah bagaimana penghargaan kita kepada harkat dan martabat manusia ini. Kita semua makhluk Tuhan harus kita sepakati, kemudian punya tekad yang kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak usah kita komentari lagi, kita cinta tanah air bangsa kita berdemokrasi berkedaulatan rakyat walaupun kadang-kadang agak Kebablasan itu harus terus kita jaga kesetiakawanan sehinggs tercapai masyarakat adil makmur ini merupakan tujuan yang ingin kita capai.