RATUSAN NYAWA MELAYANG GARA-GARA PERSONIL RAMIL 02/NGUTER DIM 0726/SKH



Rabu (20/01/16). Ratusan nyawa melayang dibantai oleh Personil Koramil 02/Nguter Kodim 0726/Sukoharjo di Area Persawahan Malowopati Dk. Sari Mulyo Desa Tanjung Kec, Nguter Kab. Sukoharjo. 

Dalam rangka mendukung swasembada pangan dan peningkatan hasil panen, Koramil 02/Nguter Kodim 0726/Sukoharjo bekerja sama dengan UPTD Pertanian Kec. Nguter serta Gapoktan Tani Subur Desa. Tanjung Kec. Nguter Kab. Sukoharjo secara beramai-ramai memburu hama tikus untuk dimusnahkan. 

Pemusnahan hama tikus tersebut dengan menggunakan cangkul, ebosan dan alpastrans serta alat pendukung lainnya seperti tongkat dan sabit.  Penggunaan alat yang berupa ebosan adalah semacam alap untuk pengasapan dengan mengunakan obat yang bernama lirang dicampur dengan jerami dan dibakar, kemudian ujung dari ebosan tersebut dimasukkan kedalam lubang tikus dan ditiup dengan pompa agar asap masuk kedalam lumbang sehingga tikus yang berada didalam lubang keluar.  Kemudian alpastrans adalah pada dasarnya obatnya sama dengan obat yang digunakan untuk ebosan namun alat dan cara penggunaannya yang berbeda sedangkan intinya sama. 

Berburu tikus sangat bermanfaat sekali tukas Bpk. Margono ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur Ds. Tanjung Kec. Nguter Kab. Sukoharjo, karena hama tikus banyak petani yang gagal panen sehingga petani merugi. Tetapi dengan adanya berburu tiku alias gropyokan ini, petani sangat senang apalagi dibantu oleh bapak-bapak tentara dari Koramil maupun dari Kodim.
Hama padi dan tanaman yang lain sebenarnya bukan hanya tikus, tetapi masih abnyak yang lain seperti wereng, sundep, belalang, ulat serta yang lain masih ada namun saat ini yang banyak menyerang tanaman padi adalah tikus, celetuk bapak Parwo ketua Kelompok Tani Ngudi Rejeki Ds. Tanjung Kec. Nguter Kab. Sukoharjo. 

Ibu Harmi sebagai PPL Pertanian Ds. Tanjung Kec. Nguter Kab. Sukoharjo sangat bangga dengan kegiatan seperti ini karena antara petani, pemerintah dan TNI bisa bersatu padu dalam rangka mendukung program pemerintah dalam peningkatan swasembada pangan yang disampaikan disela-sela pelaksanaan gropyokaan tikus. 

Sebagai koordinator berburu tikus alias gropyokan, Pelda Waluyo menyampaikan mari kita bekerja sama dalam segala hal agar kita bisa guyup rukun atara warga, pemerintah dan TNI, sehingga dapat tercapai tujuan yang maksimal contohnya seperti yang kita kerjakan hari ini, seandainya berburu tikus alias ini dikerjakan sendiri-sendiri hasilnya tidak akan maksimal. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan bapak-bapak semua sehingga kegiatan gropyokan bisa berhasil dengan memuaskan.