MAHASISWA UNIVERSITAS PERTAHANAN KUNJUNGI KODIM 0726 SUKOHARJO

Selasa (15/03/2016)  Bertempat di Aula Makodim 0726/Sukoharjo 29 Mahasiswa Program Studi  Damai dan Resolusi Konflik Cohort - 4 TA. 2015/2016 Universitas Pertahanan  melaksanakan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Gathering and Discusion dengan thema " Pemberdayaan Masyarakat dan Bela Negara untuk Meningkatkan Ketahanan Masyarakat ". 
Rombongan yang dipimpin oleh Mayor Jenderal I Gede Semertha  Dekan Fakakultas strategi Pertahanan dengan dosen Pendamping Kolonel laut Adnan Madjid dan Dr. Ichsan Malik diterima oleh Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Taufan Widiantoro S.IP didampingi oleh Kapolres Sukoharjo AKBP Andi Rifai, S.I.K, MH, Kakesbangpolinmas Bp. Gunawan Wibisono, S.Sos, Kakanmenag Sukoharjo, Ustad Wahyudin (Pimp. Ponpes Al- Mukmin, Ngruki, Cemani).
Mayor Jenderal I Gede Semertha  Dekan Fakakultas strategi Pertahanan dalam peryataannya mengatakan Bila melihat aspek perundang-undangan, dalam UUD 1945 dalam Pasal 27 telah mengamanatkan, bahwa setiap warga negara berhak dan ikut serta dalam Bela Negara. Unhan selalu melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah pendidikan. Dimana mahasiswa di didik untuk memahami tentang arti penting Bela Negara. Kemudian penelitian dan pengabdian masyarakat juga dilakukan Unhan, untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggali tentang bagaimana Bela Negara itu perlu dikembangkan.
Hal yang paling penting,  bagaimana pengabdian masyarakat itu bisa dilakukan mahasiswa dan dosen. Dalam pengabdian masyarakat, Unhan menggunakan tiga konsep. Pertama adalah melaksanakan seminar tentang Bela Negara, dimana hamir semua kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) di daerah-daerah menyelenggarakan seminar tentang Bela Negara bekerjasama dengan perguruan tinggi setempat.
Undang-Undang tentang Pertahanan juga mengamanatkan Dimana disebutkan, ada empat kategori Bela Negara yakni dapat dilakukan dengan mengabdi sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), pelatihan dasar kemiliteran, pendidikan kewarganegaraan, dan yang terakhir mengabdi sesuai dengan profesi masing-masing. “Jadi itu yang menjadi dasar kita. Mengapa di Unhan diajarkan Bela Negara? Ya kita mendukung program pemerintah dalam hal Revolusi Mental yang diimplementasikan dalam bentuk pendidikan Bela Negara. Pendidikan itu dilaksanakan mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi,” Khusus di Unhan, praktek Bela Negara diwujudkan dalam bentuk Matrikulasi yang diisi dengan latihan-latihan dasar tentang Bela Negara. Kemudian didalam mata kuliahnya, semua mata kuliah dalam Program Studi (Prodi) yang ada di Unhan adalah termasuk materi Bela Negara. Dalam mata kuliah pendidikan kewarganegaraan juga diangkat materi tentang wawasan kebangsaan.
“Sehingga nanti, semua lulusan Unhan adalah kader intelektual Bela Negara,  Sehingga para lulusan Unhan dapat menyebarkan ilmu yang didapat sesuai profesi masing-masing,” ujarnya.
Bagaimana dengan isu radikalisme dikalangan generasi muda kita? Yang jelas, musuh ideologi negara kita ada empat yakni liberalisme, sosialis, komunisme dan radikalisme. Namun, menurut Rektor Unhan, isu radikalisme tersebut tidak terlalu banyak sampai ke generasi muda kita.
Hanya orang-orang tertentu saja yang terjerumus dan lari dari kenyataan hidup yang kemudian mengikuti kelompok-kelompok radikal tertentu. Jadi, sudah dapat dipastikan bahwa hanya sedikit sekali generasi muda kita yang terlibat dalam radikalisme.
Terutama dalam lingkungan perguruan tinggi, sudah dapat dipastikan kecil sekali yang terjerumus dalam radikalisme.
“Jumlahnya (terseret isu radikalisme) masih sedikit, namun kalau dibiarkan akan terus meningkat. Meski dilansir ada ribuan, tapi kita yakin akan bisa diatasi oleh pemerintah dengan Revolusi Mental dan Bela Negara,” tegasnya.