600 SISWA SLTA MENGIKUTI SOSIALISASI PENERIMAAN PRAJURIT TNI-AD

600 siswa SMA/SMK se-Kabupaten Sukoharjo mengikuti sosialisasi penerimaan prajurit TNI AD dari Kodim 0726 Sukoharjo di gedung Graha Wijaya, Kamis (11/8/2016). Bak peragawan dan peragawati profesional para prajurit TNI, Kowad dan Taruna, AKMIL berlenggak-lenggok berjalan bergaya ala militer dengan pakaian kebanggaan TNI lengkap dengan senjata dan perlengkapan tempur lainnya. Aksi para “peragawan dan peragawati” TNI cukup membuat heboh sekitar 600 siswa untuk berfoto. 
Kegiatan di hadiri Muspida Sukoharjo, guru dan orang tua murid. Dalam sosialisasi tersebut terlebih dahulu dilaksanakan memutar video kegiatan Kopassus dan rekrutmen calon TNI, pelaksanaan pendidikan hingga pendidikan kejuruan atau yang disebut kecabangan dalam lingkungan TNI AD, serta menerangkan dan menjelaskan untuk menjadi Prajurit TNI. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan TNI, agar menambah wawasan serta pengetahuan para Siswa/Siswi agar dapat tertarik dan memiliki minat untuk bergabung menjadi Prajurit TNI.

Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Taufan Widiantoro mengatakan, sosialisasi ini merupakan tonggak awal dari Kodim 0726 Sukoharjo dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait penerimaan prajurit TNI AD. Sosialisasi penting karena masyarakat berhak mendapatkan informasi tentang teknis penerimaan prajurit TNI AD. Sosialisasi tersebut dilakukan sejak dini karena setiap saat bisa saja dilakukan pembukaan penerimaan prajurit TNI AD. Karena itu dengan sosialisasi ini diharapkan siswa SMA/SMK bisa mengetahui alur pendaftaran. “Dalam perekrutan Calon prajurit TNI AD pada saat pendaftaran tidak ditarik biaya alias gratis. Jangan sampai adik adik siswa SMA/SMK dan orang tua murid bisa terjebak ulah calo," lanjutnya. Dengan informasi tersebut maka masyarakat bisa melakukan proses pendaftaran. Termasuk juga melengkapi berbagai persyaratan dalam seleksi. Calon pendaftar tidak ada tarikan uang dalam bentuk apapun. Dandim menegaskan, kepada semua pihak untuk tidak terjebak. Praktek penipuan dalam bentuk apapun dengan alasan bisa meloloskan dalam seleksi penerimaan prajurit TNI AD merupakan hal yang salah besar. “Bahkan seorang Dandim saja tidak bisa meloloskan. Jadi masyarakat kami minta waspada terhadap calo apalagi meminta uang dan menjanjikan bisa lulus,” lanjutnya. 

Kepala Disdik Sukoharjo Bambang Sutrisno mengatakan, pihaknya melibatkan siswa SMA/SMK, guru dan orang tua murid dari komite untuk ikut serta kegiatan ini. Sebab acara sosialsiasi dari Kodim 0726 Sukoharjo sangat baik dengan memberikan informasi mengenai penerimaan prajurit TNI AD. Total ada 600 siswa SMA/SMK, 50 guru dan 50 orang tua komite sekolah yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. “Kami mendapatkan penjelasan langsung dari Dandim Kodim 0726 Sukoharjo serta beberapa petugas yang secara khusus menangani perekrutan untuk menjadi prajurit TNI seperti Ajen Rem 074 WRT, Jasrem 074 WRT, serta Dinas Kesehatan TNI-AD. “Kami berharap ada bentuk kerjasama dalam pembinaan kepada pelajar yang akan mengikuti seleksi menjadi prajurit TNI”. tegasny.