DANRAMIL 05/WERU SEMANGATI ANGGOTA DENGAN IKUT KERJA BHAKTI

Sabtu (25/03/2017)  Menjadi seorang Komandan di satuan Teritorial sangatlah berbeda dengan waktu menjadi Komandan  di satuan Tempur,  Jabatan Komandan merupakan suatu jabatan Struktural yang mana merupakan jabatan untuk memenuhi kebutuhan dalam organisasi tersebut. seseorang yang ditunjuk sebagai Komandan harus mampu membawa seluruh anggotanya untuk melaksanakan tugas yang telah dibebankan oleh organisasi tersebut (TNI) dan dituntut mempunyai  kemampuan untuk mempengaruhi serta menggiatkan anggotanya, mempunyai cara dan media penyampain pesan serta dapat memberikan perintah atau petunjuk kerja yang jelas, tegas, tampak arahnya, jelas bagaimana jalan pelaksanaannya, dan dapat memfasiltasi kemudahan yang menyebabkan suatu tugas yang dibebankan anggotanya menjadi mudah serta mampu memberi contoh kepada seluruh anggota.

Hal tersebut telah dibuktikan seorang Komandan Koramil 05/Weru Kapten Inf  Widoyo dalam kegiatannya sehari-hari. Adanya proyek TMMD Reguler ke 98 Tahun 2017 diwilayahnya mau tidak mau beliau harus mencurahkan segala tenaga dan pikirannya demi suksesnya program tersebut.
Ditengah-tengah kegiatannya sebagai Komandan Koramil yang setiap harinya selalu disibukkan dengan segala permasalahan diwilayah yang meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi Sosial dan Budaya serta Pertahanan dan Keamanan (Ipoleksosbudhankam), beliau masih menyempatkan diri mau terjun langsung bersama-sama warga masyarakat dan anggota TNI yang tergabung Satgas TMMD Reguler dalam melaksanakan karya bhakti pembangunan talud.
Dalam pelaksanaan karya bhakti tersebut Danramil 05/Weru tidak memerintah dan mengawasi saja, namun beliau juga ikut bekerja bersama-sama masyarakat dan anggota mengantarkan adukan semen dan ikut mendekatkan batu yang akan dipasang oleh tukang batu.
Ditengah istirahatnya Kapten Inf Widoyo menyampaikan keikutsertaannya disini disamping untuk refresing baginya juga untuk menyemangati anggotanya agar dapat dicontoh oleh warga masyarakat, dengan demikian tradisi gotong royong di masyarakat pedesaan dapat kita lestarikan.
"Sebagai TNI yang asalnya dari Rakyat, bekerja untuk Rakyat dan nantinya kita akan kembali lagi menjadi Rakyat setelah pensiun tentunya, kita tidak dapat jauh-jauh dari rakyat.  Untuk itu kegiatan ini adalah moment yang tepat dalam pengabdiannya kepada Rakyat, kita bating tulang bersama-sama rakyat agar hasinya dapat dinikmati rakyat serta dapat memupuk jiwa gotong royong yang telah mulai memudar, karena kepentingan dan egoisme masing-masing", jelasnya
Salah satu warga mengatakan kehadiran Danramil di tengah-tengah teriknya matahari menambah giat lagi dan lebih semangat lagi dalam bergotong royong
"Kulo nggih pekewuh to pak, mosok pak Danramil tumut nyambut damel, koq kulo ajeng leren" dalam
logat jawanya.