PRESIDEN RI RESMIKAN MASJID ARIFA ISTIQOMAH DAN GEDUNG SHOLAWAT KH. SUROWIJOYO DI KEC. MOJOLABAN KAB. SUKOHARJO




  
Sabtu (08 April 2017) Presiden RI Ir. H. Joko Widodo bersama Hj. Iriana Joko Widodo hadir ditengah warga masyarakat Sukoharjo beserta rombongan dalam rangka peresmian Masjid Arifa Istoqomah dan gedung Sholawat KH. Surowijoyo Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro Dkh. Mojo Desa Laban Kecamatan Mojolaban yang diasuh KH. Agung Suhada S.Ag.



Beberapa pejabat turut mendampingi seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Sumarmo, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Pangdam IV/ Dip Mayjen TNI Jaswandi, Kapolda Jateng Irjen Pol Drs.Condro Kirono MM Hum, Kemenag RI Prof. Drs. Khomarudin, hadir dalam kegiatan tersebut Asintel Kasdam IV/Dip Kolonel Inf Jimy Ramos Manalu, Danrem 074/Wrt Kol Inf Maruli Simanjuntak, Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH MH, Dandim 0726/ Skh Letkol Inf Taufan Widiantoro S.I.P, Kapolres Sukoharjo AKBP Ruminio Ardano S.I.K dan tokoh Agama, tokoh Masyarakat, tamu undangan serta jamaah pengajian dan juga para santri Ponpes Singo Ludiro.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sukoharjo memberikan sambutannya, atas nama warga Sukoharjo mengucapkan terima kasih, “ Dengan kehadiran presiden RI Bapak Joko Widodo bisa membawa dampak yang luar biasa untuk Pondok pesantren khususnya, warga Sukoharjo pada umumnya, dan kami mohon kepada Bapak Presiden untuk meresmikan masjid dan gedung KH. Surowijoyo” pungkas sambutannya.
 
Presiden RI dalam kesempatan itu menyampaikan pidato singkat. Presiden kembali menegaskan untuk tidak mencampuradukkan agama dan politik. Ini berkaitan dengan konteks persatuan bangsa.
"Jangan sampai agama dijadikan komoditas politik," tegasnya.
Presiden menjelaskan, maksud pernyataannya itu bukan berarti kemudian memisahkan secara tegas antara agama dengan politik. Kedua ranah itu harus tersambung dalam konteks yang benar. Presiden berikan contoh bagaimana saat membuat kebijakan harus berlandaskan nilai agama.
"Politik dan agama harus menyambung tapi dalam konteks benar. Setiap kebijakan harus dilandasi dengan nilai agama Islam. Jadi jangan dibelokan antara agama dan politik," jelasnya.

Di sela sambutannya, Presiden RI memberikan pertanyaan kepada hadirin, pertanyaanpun jatuh pada Ibu Novita dari desa Kragilan Kec. Mojolaban, Kab. Sukoharjo, dengan menyebutkan 7 suku yang ada di Indonesia, dan Ibu Novita menjawab dan dapat hadiah sepeda, kemudian Presiden menunjuk salah satu santri, Danang Saifudin yang berasal dari Kabupaten Karanganyar pun tertunjuk dan mengucapkan Pancasila dengan lantang, dan mendapatkan hadiah sepeda, kemudian Presiden menunjuk lagi, dan jatuh pada Bapak Sriyono Desa Klumprit Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo dengan menjawab 7 nama pulau yang ada di Indonesia, dan kembali Presiden RI memberikan hadiah sepeda, “Saya berharap di pondok pesantren Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro selain santri-santrinya yang pinter ngaji ini, agar dikembangkan pendidikan pelatihan ketrampilan, operasional, pada para santri sehingga setelah selesai belajar di pondok, para satri juga mempunyai bekal ketrampilan yang akan bermanfaat dalam memasuki masyarakat dan memasuki dunia kerja kelak” tutupnya.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, gedung Sholawat KH. Surowijoyo dan Masjid Arifa Istoqomah Singo Ludiro dengan ini diresmikan” dan dilanjutkan penanda tanganan Presiden RI, didampingi Gubenur Jateng, Bupati Sukoharjo dan KH. Agung Suhada Sag, dengan demikian secara resmi gedung Sholawat KH. Surowijoyo dan Masjid Arifa Istoqomah Singo Ludiro diresmikan oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo.