DANDIM MEMBERIKAN MATERI KEWASPADAAN GENERASI MUDA

Sukoharjo (24/05/2017), sebanyak 250 Siswa-siswi yang tergabung dalam Paskibraka Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017, PPI Sukoharjo, anggota Marching band PPI dan Forum Komunikasi Purna Paskibra Kecamatan se Kabupaten Sukoharjo, tampak duduk berjajar rapi pada acara yang mengambil Thema "Kewaspadaan Generasi Muda Dalam Menangkal Radikalisme dan Anarkisme" yang diselenggarakan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupten Sukoharjo.




Acara tersebut menampilkan 2 Narasumber, yaitu narasumber dari  Kodim 0726/Sukoharjo yang disampaikan sendiri oleh Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Letnan Kolonel Inf Taufan Widiantoro, S.I.P dan narasumber dari IAIN Surakarta yang disampaikan oleh Dosen Ahmad  Hafidz, M.Ag. Pada kesempatan tersebut hadir Kakesbangpol Sukoharjo Bapak Gunawan Wibisono, S.Sos, para Muspika Kecamatan Sukoharjo. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Laporan panitia penyelenggara Drs. Alimin, M.Hum Kepala seksi Bina Ideologi dan Wasbang dilanjutkan sambutan dan pembukaan oleh Kepala Kakesbangpol Sukoharjo.




Dalam penyampaiannya Dandim 0726/Sukoharjo memberikan pembekalan kepada audiens tentang kondisi global terkini yang berpengaruh pada pola gaya hidup, peak oil theory hingga perubahan gaya bisnis global yang berpatokan pada bisnis online hingga  pergeseran perebutan energi dunia dari Timur Tengah menuju daerah Equator/Khatulistiwa (negara-negara tropis), yang mengancam kelangsungan stabilitas Indonesia meliputi bidang Ipoleksosbudhankam. Perang tanpa bentuk mengancam Indonesia, karena negara-negara luar berlomba-lomba ingin menguasai Indonesia karena kaya akan SDA (sumber daya alam). Perang asimetris dalam "proxy war" adalah merupakan perang yang tidak bisa dilihat siapa lawan dan kawan, tetapi perang tersebut dikendalikan oleh negara lain melalui serbuan budaya, teknologi hingga narkoba yang menghantam kehancuran generasi muda. Ancaman kedepan semakin nyata dan perlu diantisipasi sejak dini. Karena itu para pemuda harus selalu di depan dan berperan dalam pembangunan melalui kegiatan-kegiatan positif di organisasi kepemudaan maupun kegiatan sekolah, serta tetap menjaga diri, mengembagkan diri sebagai pribadi yang unggul dan diperhitungkan keberadaannya sebagai asset bangsa dan tidak menjadi Lost Generation yang keberadaannya tidak diperhitungkan oleh negara lain.



Dijelaskan dalam paparannya, peran generasi muda sebagai penerus bangsa wajib menyikapi perubahan kondisi global yang dinamis ini sebagai tantangan masa depan dengan cara  merubah pola fikir yang lebih visioner dalam menghadapi tantangan jaman. Menjaga Nasionalisme dan tidak terjebak pada eksklusifisme, primordialisme dan harus tetap mengedepankan kebhinnekaan dalam mengambil sikap dalam berbangsa dan bernegara, serta menghindari efek negatif era globalisasi yang mengarah pada ancaman kerusakan moral, radikalisme, anarkisme dan terorisme.