MEDIASI ANTARA WARGA YANG TERDAMPAK POLUSI DENGAN PT. RUM NGUTER

Sukoharjo (10/01/18) Sekitar 900 orang menghadiri mediasi antara warga desa yang terdampak polusi dengan Pihak dari PT. RUM diselenggarakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sukoharjo dihadiri para pejabat Forkompimda/ Muspida Sukoharjo dilaksanakan pada hari Selasa (09/01) pukul 09.45 Wib di Gedung Pertemuan ( Ibu Dastuti ) Desa Gupit Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.




Hadir dalam acara sebagai berikut :
  • H. Wardoyo Wijaya SH,MH ( Bupati Sukoharjo ) 
  • Pramono ( Presdir PT. RUM ) 
  • H. Purwadi SE,MM ( Wakil Bupati Sukoharjo ) 
  • Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa S.I.K, M.Tr (Han) ( Dandim 0726/Sukoharjo ) 
  • AKBP Iwan Saktiadi, S.I.K, MH, M.Si ( Kapolres Sukoharjo ) 
  • Prabang Setiono ( Tim Peneliti Independen Eco Star / Direktur Pasca Sarjana Bidang Lingkungan UNS ) 
  • Nurjayanto SP ( Ketua DPRD Kab. Sukoharjo ) 
  • Drs. Agus Santosa ( Sekda Kab. Sukoharjo ) 
  • Bambang Marwoto ( Kajari Kab. Sukoharjo ) 
  • Hasni SH ( Asisten I sekda Kab. Sukoharjo ) 
  • Widodo SH,MH ( Asisten II sekda Kab. Sukoharjo ) 
  • Eko Setyo Aji Nugroho SH,MH ( Asisten III Sekda Kab. Sukoharjo ) 
  • Ir. Joko Sutarto ( Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo ) 
  • Muspika Kec. Nguter n. Bambang Wahyudi ( Pembina Ormas Kursi Sukoharjo ) 
  • Sutomo ( Warga Desa Pengkol / Pengasuh Ponpes Al Ukhuwah Sukoharjo / pengurus DAI se Kec. Nguter ) 
  • Ari Suwarno ( Perwakilan Warga Celep ) 
  • Bejo Prabowo ( Warga Pengkol ) 
  • Warga Kec. Nguter.
Bapak Bupati Sukoharjo H. Wardoyo, SH. MH menyampaikan dalam sambutannya :
  • Bahwasannya Pemerintah Daerah telah mengambil langkah dalam menghadapi permasalahan PT RUM diantaranya telah membentuk Tim Investigasi dan melakukan Uji Lab yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kab Sukoharjo dan Provinsi Jateng serta PT EKA Laboratoris.
  • Kami atas nama Pemerintah Daerah Kab. Sukoharjo menyampaikan apabila PT RUM benar-benar bersalah dan limbahnya beracun maka PT RUM akan ditutup, karna Pemda berada ditengah-tengah masyarakat, dasar Bangsa ini Pancasila dan UUD 1945 maka marilah kita mentaati hukum dan jangan sampai terkena provokasi. 
  • Jadilah rakyat yang baik Insya Allah Bupati akan berbuat yang terbaik untuk rakyatnya, jangan menyebar isu yang aneh-aneh, saya tidak membela PT RUM tetapi saya sebagai Bupati ingin meluruskan mana yang salah dan benar.
Pada dialog dan mediasi tersebut diantaranya mendengarkan pemaparan Prof. Dr. Prabang Setiyono (Lembaga Prodi S3 Peduli lingkungan UNS) tentang hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa di PT RUM masih di bawah baku mutu (ukuran) dan belum berbahaya.



Tetapi memang akan ada bahaya apabila tidak ada penanganan, UNS tidak pernah menyampaikan kalau itu tidak berbahaya tetapi ini masih di bawah baku mutu atau belum berbahaya, dan belum beracun kalau itu memang beracun pasti pegawai yang kerja akan mati, kita sudah cari sumber baunya, dan sudah mulai ketemu dan kerja saya adalah mencari solusi, dan Alhamdullilah PT RUM mempunyai niat baik untuk memperbaiki.

Dalam kesempatan dialog tersebut juga diberikan kesempatan untuk menampung keluhan-keluhan warga  mengenai dampak yang dirasakan akibat bau polusi yang mereka rasakan sangat mengganggu aktifitas dan kesehatan karena menyebabkan sesak nafas, pusing dan mual, disampaikan juga tentang masa depan anak hingga permintaan agar apabila pencemaran belum dapat terselesaikan maka PT RUM tidak boleh beroperasi dulu.


Salah satu warga juga menyebutkan adanya pemakaian karbon disulphide planta (CS2), padahal itu (CS2) yang berbahaya.  Namun Presdir  PT. RUM, bapak Pramono membantah menyampaikan klarifikasinya "Kita tidak punya CS2 dan tidak menggunakan bahan kimia itu, PT RUM berusaha mencari baunya, kalau pabrik ini di hentikan maka kita tidak bisa mencari baunya.", katanya.

"Di sini saya sampaikan bahwa karbon disulphide planta (CS2) itu memang tidak bau, tetapi yang bau adalah H2S, masalah pipa air ini sedang di kerjakan, kita sudah sampaikan harus di berikan pipa khusus sampai bengawan solo, dan pipa tersebut kita bungkus agar nanti kalau ada dari pabrik lain yang mencemari kita akan tau, sehingga kita akan bisa mengambil tindakan", pungkasnya.